0 IDA AYU RASTHITI INDAHNYA BALET DAN TARDISIONAL MENYATU ON IGT 2010

Memuka dan elegan,begitulah penampilan Ida Ayu Rasthiti.
Sang penari ini bukan menari biasa Ia memadukan antara Balet dan juga Tari Tradisional.Seperti hal nya Regia rahardini yang mencampurkan lagu sinden dan juga pop maka percampuran dua tipe tri berbeda ini juga menghasilkan kejutan yang luar bisa dan mengagumkan.Lolos dengan pilihan dari juri membuat gadis BALI  ini menampilkan dan meningkatkan penampilannya agar lebih bagus lagi.
Pada saat itu merupakan babak berat dimana Juri harus memilih antara IDA dan RAMA dan pilihan jatuh pada Ida yang diaktakan lebih memperkenalkan budaya walau Rama sendiri memiliki bakat yang tak kalah hebat pula.
Keanggunan dan Konsep yang dibuat langsung oleh gadis ini sendiri akhirnya membawa dirinya masuk ke FINAL nanti malam.
Lebih lanjut kisah Ida ,kami ambil dari Situs reminya di Indonesia's got Talents berikut. 

Salah satu talenta cilik yang mengejutkan datang dari daerah Jakarta. Talenta itu bernama Ida Ayu Rasthiti. Awal tampil, juri sempat dibingungkan dengan busana yang dikenakan karena Thiti mengenakan busana tari tapi kakinya menggunakan sepatu balet. Salah kostum kah?


Ternyata tidak. Karena Thiti langsung membawakan tarian dari Bali lengkap dengan lompatan-lompatan ala balerina. Tarian daerah dikombinasikan dengan balet? Luar biasa! Dan para juri pun memberikan tiga Yess untuk penampilan tersebut.

Setelah juri, maka giliran para penonton yang terpana kagum. Pada babak semifinal 23 Oktober, balerina yang akrab dipanggil Thiti itu membawakan Tari Cendrawasih dan Tari Yapong dikombinasikan dengan gerakan balet. Melihat penampilan yang indah itu, rasa kagum penonton pun tidak dapat ditutupi. Sejak kapan mulai menari, Thi?

“Pada umur 3 tahun, ini anak selalu ngomong tali bale, tali bale. Tapi, ya begitu,” ujar Mama Ida Sethiti, yang selalu mendampingi putrinya.

“Akhirnya dibikinin tali dan diiketin di bale-bale. Tapi anaknya nangis, sampai akhirnya melihat orang menari balet di TV, baru ia diam,” ujar mama Ida menerangkan.

Karena terbentur usia dan biaya, maka keinginan Thti akan balet coba diisi dengan tarian daerah. Maka mulailah Thiti kecil belajar tari daerah. Hampir semua tarian bisa dibawakan oleh Thiti. Sementara itu, kecintaanya akan balet tetap terpendam.

Pucuk dicinta ulam tiba. Setelah mendalami tari Bali selama 2 tahun, Thiti mendapat kesempatan untuk mempertunjukan kebolehannya di depan seorang maestro balet Indonesia, Farida Oetoyo. Gayung pun bersambut. Sang maestro bersedia memberikan beasiswa balet di tempatnya mengajar. Akhirnya, Thiti pun mendapatkan impiannya.

Tampil di babak semifinal, Thiti kembali mempertunjukan talentanya. Kali ini giliran tari Yapong dan Cenderawasih yang dikombinasikan. Perpaduan tersebut memberikan kesan tersendiri bagi para penonton di Studio 5 Indosiar. Dengan gerakan-gerakan yang dikuasai dengan baik, termasuk mimik wajah dan kerlingan mata, Thiti seakan memberi nafas hidup kepada tarian yang dibawakan. Sungguh sebuah talenta yang membanggakan! 
 PENAMPILAN IDA AYU DI BABAK48 BESAR