banyak orang memiliki kekurangan akhirnya menyerah begitu saja namun hal itu tidak berlaku pada Hernawan Eko pria asal Yogya yang menjadi salah satu finalis yang bakal tampil di Final Indonesia Got talents 3 besok malam.
pertama kali tampil Hernawan Eko membuat juri terkagum dengan menyanyikan lagu Nessun Dorma.Hernawan Eko memang salah satu dari beberpa penyayi Classic di Indonesia Got Talents di Indosiar selain Vania dan juga AB.
Ia merupakan salah satu wakil dari yogyakarta yang memiliki ciri khas suara yang berbeda dengan lainnya.
Hernawan Eko sendiri juga merupakan Guru musik sehingga soal vokalisasi memang jangan ditanyakan lagi.
Selain itu hernawan Eko juga pernah mendapat buzzer dari Juri Vina karena menganggap kalau lagu You Raise me Up tidak cocok dengan Eko namun hal itu dapat di tebus dengan penamnpilan terbaiknya pada jam session dengn Avibus.
Inilah kisah lanjut Hernawan Eko yang bakal tampil di FInal 3 nanti.
Diambil dari situs resmi Indonesia's Got Talents.
Cobaan hidup yang bertubi-tubi membuat lajang dari Jogjakarta ini menjadi sosok yang tegar. Menderita polio dan menjadi yatim piatu hanyalah beberapa pengalaman hidup yang dialaminya. Ketika dinyatakan tidak diterima di audisi, maka Hernawan Eko menganggapnya sebagai satu pijakan yang harus dilaluinya.
“Saya nggak mengira kalau saya mendapat wild card dari juri Indonesian Got Talents, “ ujar pria berkaca mata ini. “Senang sekali saya, sehingga saya berusaha keras agar tampil bagus.”
Pria yang akrab dipanggil Eko ini memang terbiasa menghadapi kerasnya hidup. Namun tak urung, mentalnya sempat down juga ketika di-buzz oleh Mama Ina, saat membawkan lagu You Raise Me Up.
“Untung saya pakai penyangga, jadi kelihatan tegar, padahal hati saya sudah jatuh duluan,” ucapnya mengenang kejadian itu. Memang, sepanjang tayangan semifinal Indonesia Got Talents, hanya Eko yang pernah di-buzz sebelum penampilan usai. Untunglah mama Ina menarik kembali pernyataannya ketika Eko menyanyikan lagu La Wally, yang lebih sesuai dengan jalur musik yang dipilihnya, seriosa.
“Saya harus berterima kasih kepada mama Ina, karena mama Ina mengingatkan saya untuk bangga menjadi diri sendiri. Bangga atas bakat dan kemampuan yang dimiliki,” ujar Eko. Eko sendiri sudah belajar mandiri dengan menjadi guru paduan suara di SMA 4 Jogjakarta.
Tampil tanpa pendukung di babak result, Eko justru menampilkan penampilan terbaiknya. Disandingkan dengan Boni Alvibus, Eko tidak hanya bernyanyi , bahkan berpuisi.
“Saya diajarkan Boni, “ ujarnya sambil tersenyum. Terpilih sebagai kontestan pertama, Eko sangat bersyukur dan berjanji akan berlatih keras untuk tampil lebih baik lagi. Bila menjadi juara, apa yang mau dilakukan?
“Mau menyatukan makam orang tua, Mas. Setidaknya, hanya itu yang saya bisa lakukan sebagai bakti kepada orang tua,” ucapnya sambil memohon dukungan agar dirinya bisa bertahan di ajang Indonesia Got Talents.
Begitulah kisah Hidup sang Opera singer dari Yogyakarta ini.
Jumat, 26 November 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Aulia Sirait wrote: Sangat mengagumkan. Bukan hanya suaranya, tetapi dia begitu menginspirasi banyak orang termasuk saya untuk pantang menyerah. Selamat untuk Hermawan Eko.
BalasHapusterima kasih atas dukungannya mbak
BalasHapusntar nonton lagi di 12 besar mas Eko Hernawan
menunjukan kemampuannya as classical Singer